Ibu Bagi Rara | Cerpen
Cerpen: Kurnia Effendi RARA tahu, ia tak punya ibu sejak usianya seminggu. Mengapa Gaharu berulang-ulang menanyakan perihal orang tuanya? Bedebah itu terlalu usil mengungkit riwayatnya sebelum cinta saling mengikat. Bukankah jawaban-jawaban itu tak akan mengubah keadaan dirinya? Rara yang piatu tak pernah menyusu pada payudara siapa pun. Namun demikian, perasaan-perasaan sebagai anak terkasih atau gadis penanggung sedih, berawal dari rahasia itu. Rahasia? Kenyataan itu tak pernah disembunyikan. Bahkan sejak dia bayi dan tinggal di Perumnas Klender, rumah kecil penuh kasih yang membuatnya tak mengenal perasaan kehilangan. Di rumah itu ada tiga perempuan yang berlomba membahagiakannya. Nikmat mana lagi yang hendak engkau dustakan, Rara? “Pakde, kapan punya waktu untuk Rara?” Ia mengirim pesan melalui sabak android kepada seseorang yang sulit ditemui akhir-akhir ini. Pakde sering jauh dari Jakarta dan tak cukup waktu untuk berjumpa. Rara memojok di sebuah kedai kopi. Hari masih cukup muda...