Genk Remaja Cenderung Melakukan Kekerasan

Oleh: Anggie D. Widowati
Awasi anak perempuanmu, pegang dia. Awasi anak lelakimu, pegang dia, pegang juga teman-temannya. Artinya, kalau punya anak remaja laki-laki harus tahu benar siapa teman-temannya. Karena remaja laki-laki beda dengan remaja perempuan.
Saya pernah melakukan penelitian, mengenai hubungan antara berkelompok dan kenakalan remaja. Hasilnya, memang ada hubungan antara perilaku berkelompok dengan kenakalan (berasama) pada remaja.
Dan remaja laki-laki, kohesifitasnya lebih kuat, dibandingkan dengan kumpulan remaja perempuan.
Sekumpulan remaja perempuan, bila ada seorang yang merokok, tidak lantas semua ikut merokok. Keburukan tidak menular begitu saja.
Tetapi pada kumpulan remaja laki-laki, bila ada yang merokok, biasanya yang lain ikutan melakukan hal yang sama, bila tidak dia akan dianggap cemen.
Begitu juga bila seorang remaja laki-laki minum bir, yang lain juga akan ikutan minum bir, daripada dianggap banci di grup itu.
Kita semua prihatin dengan beberapa peristiwa tragis yang terjadi belakangan ini, mulai buliying, mabuk-mabukan, tawuran sampai pemerkosaan yang dilakukan bersama (kelompok).
Banyak dorongan yg membuat para remaja laki-laki itu bisa menjadi brutal dan biadab.
Miras merupakan salah satu pemuicunya, tetapi kenakalan pada remaja, tidak semata-mata karenanya.
Pengawasan dan perhatian orang tua terhadap remaja yang kurang, juga mempengaruhi. Sehingga mereka lebih cenderung mendengar teman-teman sebayanya.
Mereka pun bersama-sama mencari penghargaan atau perhatian meskipun caranya kadang kurang mengundang simpati.
Untuk hal di atas, biasanya dilakukan di tempat umum seperti kebut-kebutan, dan membuat kegaduhan.
Kenakalan yang berupa seks bebas atau pemerkosaan, biasanya karena kurangnya kesadaran orang tua tentang pentingnya pendidikan seks. Remaja pun kemudian mencari info dr tempat lain seperti di media (Pornografi).
Memiliki anak remaja, seperti memiliki anak seorang raja, anak-anak bukan, dewasa juga tidak. Inginnya semau gue aja.
Semakin dalamnya kesenjangan sosial, semakin sulitnya kehidupan, meningkatnya angka pengangguran, makin membuat mereka semakin terpuruklah dalam amarah.
Karena itulah mereka menjadi sasaran empuk bagi mrk yg menjual narkoba atau miras.
Lalu bagaimana mengatasi kenakalan ini. Seiring pertumbuhan mereka ke jenjang lebih atas, kenakalan ini akan berkurang. Mereka akan tumbuh dewasa dan akan mulai bertanggungvjawab pada dirinya dan lingkungan.
Namun untuk meminimalisir kenakalan, para orang tua, juga harus sigap memberikan pendidikan seks yg benar bagi putera puterinya, sebagai usaha prefentif.
Stop kekerasan di rumah, jangan jadikan anak terbiasa dengan kekerasan. Dan dengan enteng bisa melakukan kekerasan.
Pemerintah dalam hal ini juga harus mengambil bagian dalam kampanye anti kekerasan.
Para orang tua juga pemerintah harus memberikan teladan dan contoh bagi generasi muda. Misalnya jangan malah saling gontok-gontokan sendiri.

5-5-16

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Di Toilet

Penerapan Psikologi Sosial Dalam Politik

15 Ciri-ciri Anak Cerdas Istimewa dan Berbakat