Diet Ketogenik Tak Boleh Lebih dari 2 Bulan
Oleh: Aisyah Kamaliah - detikHealt
Jakarta - Menurunkan berat badan dengan diet ketogenik benar-benar diminati banyak orang karena prosesnya yang terbilang cepat. Tapi bukan berarti diet ini dapat dilakukan secara terus menerus.
"Diet ini sebaiknya dilakukan jangka pendek saja, 2-3 minggu atau paling lama 2 bulan dan setelah itu kembali mengonsumsi karbohidrat dengan indeks gula darah rendah seperti nasi merah, roti gandum, buah dan sayur," kata dr Grace Judio-Kahl, MSc, MH, CHt, pendiri lightHOUSE Indonesia di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Sebab, menurut dr Grace jika melakukan diet ini dengan jangka waktu yang panjang, dikhawatirkan akan muncul efek-efek yang justru tidak menyehatkan tubuh salah satunya adalah sembelit.
"Ini kan serat yang diasupnya sedikit sekali ya, ini bisa jadi sembelit jika dilakukan jangka panjang. Dehidrasi juga bisa jadi penyebabnya," terangnya.
Bahkan jika dilakukan lebih lama mungkin saja seseorang mengidap batu ginjal karenanya. Kok bisa ya?
"Karena tubuh terlalu asam, itu untuk ambil basa tubuh akan ambil kalsium untuk netralisir si asamnya tadi. Karena itu orang bisa jadi kena batu ginjal," kata dr Grace.
Di samping itu, juga diet ini membuat seseorang mudah pipis, terjadi juga gangguan elektrolit. Bahkan jika dilakukan terlalu ekstrem dan panjang, orang tersebut akan mengalami osteoporosis.
Rabu, 4 Oktober 2017
Komentar
Posting Komentar