Hindari Salah Paham, Begini Etika Mengobrol di Grup Pesan Instan
Oleh: Sri Yanti Nainggolan
Saat ini, mengobrol melalui grup instant messaging terasa lebih mudah dan efisien daripada berkirim pesan secara personal. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar semua anggota grup merasa nyaman dalam grup tersebut.
Berikut adalah etika wajar dalam mengobrol di grup instant messaging yang perlu Anda ketahui, dilansir dari Independent.
1. Bahas topik yang relevan untuk siapapun
Sebelum membuka topik, pastikan hal tersebut relevan untuk semua. Jika tidak, coba kirimkan pesan secara personal agar orang lain dalam grup tidak terganggu dengan notifikasi yang muncul.
Selain itu, tidak berada dalam situasi yang sama dengan orang lain juga tak kalah mengesalkan.
"Jika semua orang ingin pergi ke pesta dan Anda tak ikut karena mantan pacar juga akan berada di sana, membaca ulang percapakapan dalam grup akan membuat Anda sedih dan tak nyaman," ujar psikolog Dr. Amy Cooper Hakim.
Hal tersebut, lanjutnya, akan membuat semakin sedih dan cemas ketika grup dipenuhi dengan pembicaraan seputar pesta yang tak Anda datangi.
2. Saling mendukung
Salah satu manfaat memiliki grup adalah bisa berdiskusi, di mana setidaknya ada satu yang cepat dalam merespon. Jadi, ketika Anda mengalami kegagalan, seseorang akan bisa dengan cepat menghibur Anda.
3. Hindari pembicaraan mendalam
Jika pembicaraan dalam grup mulai memanas, hentikan diskusi dan putuskan untuk membicarakan secara bertatapan. Instant messaging bukanlah medium yang tepat untuk membahas masalah karena nada dan makna dapat disalahartikan melalui pesan.
"Jika perselisihan dimulai, nyatakan dengan jelas bahwa Anda senang mendiskusikan masalah itu, tetapi bahwa obrolan grup bukanlah tempatnya," saran Hakim.
4. Ingat orang lain juga punya kehidupan
Tak semua orang bisa dengan cepat merespons dalam grup instant messaging.
"Ada kemungkinan sebuah keputusan dibuat tanpa melibatkan Anda karena Anda tak ada waktu membaca pesan di grup," jelas Hakim.
Hal tersebut dapat membuat Anda merasa tak penting atau tak dihargai, di mana perasaan ini juga berlaku pada saat berkirim pesan personal di mana seseorang tak setiap orang bisa cepat membalas.
"Sadarilah bahwa karena pekerjaan dan kewajiban lainnya, tidak semua orang akan segera menanggapi setiap notifikasi," ujar Hakim.
04 April 2018 (MedCom)
Komentar
Posting Komentar