WHO Sebut Kecanduan Main Video Game sebagai Kelainan

Oleh: Torie Natalova 

Menurut sebuah penelitian di Universitas Oxford, anak laki-laki lebih cenderung menghabiskan waktu untuk bermain daripada perempuan. WHO mencatat kecanduan bermain game sebagai kondisi kesehatan mental untuk pertama kalinya yang mencakup kondisi "gangguan permainan".

Beberapa negara telah mengidentifikasinya sebagai masalah kesehatan masyarakat. Salah satunya Inggris yang kini memiliki klinik untuk mengatasi kondisi kecanduan bermain game.

International Classification of Disease (ICD) meluncurkan panduan baru yang akan dipublikasikan tahun ini dengan berisikan kode untuk penyakit, tanda, dan gejala untuk para dokter mendiagnosis penyakit.

Salah satu yang akan dimasukkan adalah cara untuk mendiagnosis penyakit dari kecanduan main game. Perilaku bermain game yang abnormal harus dibuktikan selama periode minimal 12 bulan. Namun, periode tersebut mungkin akan dipersingkat jika gejalanya parah.

Beberapa gejala perilaku main game yang abnormal seperti gangguan kontrol atas permainan (frekuensi, intensitas, durasi) atau peningkatan prioritas pada bermain game.

Peneliti Killian Mullan mengatakan, kebanyakan orang mengira bahwa anak-anak yang kecanduan teknologi bermain video game selama 24 jam setiap hari, padahal tidak demikian.

Temuan mereka menunjukkan bahwa kecanduan berarti teknologi digunakan bersama dan dalam beberapa kasus mungkin digunakan untuk mendukung kegiatan lain seperti pekerjaan rumah dan tidak mendorong mereka untuk pergi bermain keluar rumah.

04 Januari 2018 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Di Toilet

Penerapan Psikologi Sosial Dalam Politik

15 Ciri-ciri Anak Cerdas Istimewa dan Berbakat