Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2020

Pancasila: Stempel atau Manifesti

Oleh: Mayjen TNI (Purn) Saurip Kadi* Secara universal, agama apapun mengajarkan hakikat kehidupan manusia adalah untuk mencapai tiga keutamaan hidup atau “Tri-Brata” yaitu mencari “kesenangan diri, kekuasaan dan makna hidup”.  Dan karenanya maka diperlukan aturan main yang dapat menjaga keseimbangan sosial agar dalam mencapai kesenangan diri tidak boleh menyusahkan orang lain, dalam menjalankan kekuasaan tidak menindas orang lain dan dalam mewujudkan makna hidup dalam arti berketuhanan tidak mengklaim benar sendiri dan apalagi menyalahkan keyakinan orang lain.  Stempel Pancasila.  Dalam kaitan NKRI sebagai wadah bersama, keberadaan Pancasila sebagai kesepakatan luhur sekaligus sebagai  tujuan dan cita-cita bersama serta dasar negara, justru menjadi kekuatan yang mampu mengintegrasikan, merekatkan dan menyatukan bangsa yang begitu majemuk. Memang dari realitas yang tergelar saat ini, ternyata diusia NKRI yang menjelang 75 tahun, sebagai bangsa kita belum mampu membang...

Bisa Dicoba! Teknik Meditasi Pernapasan Sederhana Ini Bisa Atasi Stres

Banyaknya pekerjaan dan deadline yang menumpuk bisa membuat stres. Kegalauan yang terus menerus berputar di kepala sering membingungkan manakah yang harus dikerjakan lebih dulu? Pikiran yang tenang dan jernih sulit sekali didapatkan ketika stres datang. Untuk itu meditasi bisa dilakukan guna menjernihkan pikiran. Meditasi tidak harus dilakukan di tempat khusus kok, lakukan di rumah dengan cara sederhana juga bisa. Menurut dr Yudhi H Gejali, MD, koordinator Tergar Meditation Centre Jakarta, yang paling sederhana bisa dimulai dengan duduk dan posisi tulang belakang tegak. Kemudian menutup mata dan atur napas. "Tiap kali tarikan dan hembusan napas, Anda menyadari tarikan napas. Sering kali kan kita napas tapi tidak menyadari napas. Kita lagi makan kita menyadari yang lain," jelasnya kepada detikcom, saat ditemui di Tergar Meditation Center, Jakarta Barat. Dengan mengatur dan menyadari tiap tarikan dan hembusan napas akan membantu merefleksikan pikiran. dr Yudhi men...

Nasehat Gus Dur

Seorang laki-laki yg berbeda paham dengan Gus Dur mengeluarkan kecaman dan kata-kata kasar meluapkan kebencian kepadanya. Gus Dur hanya diam, mendengarkannya dengan sabar, tenang dan tidak berkata apa pun. Setelah lelaki tersebut pergi, si murid yg melihat peristiwa itu dengan penasaran bertanya:  "Mengapa Gus Dur diam saja tidak membalas makian lelaki tersebut?" Beberapa saat kemudian, malah Gus Dur bertanya kepada si murid: “Jika seseorang memberimu sesuatu, tapi kamu tidak mau menerimanya, lalu menjadi milik siapa kah pemberian itu?" "Tentu saja menjadi milik  si pemberi," jawab si murid. "Begitu pula dengan kata-kata kasar itu," ujar Gus Dur. “Karena aku tidak mau menerima kata-kata itu, maka kata-kata tadi akan kembali menjadi miliknya. Dia harus menyimpannya sendiri. Dia tidak menyadari, karena nanti dia harus menanggung akibatnya di dunia atau pun akhirat, karena energi negatif yg muncul dari pikiran, perasaan, perkataan, dan perbuatan hanya ak...