Tetaplah Melawan | Resensi Buku


 


RESENSI BUKU

Judul: Langit Merah Jakarta
Penulis: Anggie D. Widowati
Penerbit: Grasindo
Tebal Buku: 187 halaman

Hanya satu kata lawan! Terhadap tiran, terhadap penguasa lalim, terhadap antek-antek imperialis, terhadap mereka yang telah menjadikan kekuasaan sebagai alat untuk menyelenggarakan sesama.
Inilah potret kecil tentang cinta dalam bingkai revolusi separuh hati, Jakarta 1998. Sebuah novel, tentang mereka yang dianiaya, didera, disiksa, ditekan kekuasaan dan dikhianati. Yang menarik di antara haru biru itu, ada cinta yang terpendam. Cinta yang lahir dengan begitu sederhana. Cinta yang dimiliki oleh setiap mereka yang menghendaki.
Inilah Jakarta 4 tahun yang lalu, yang dirasakan oleh orang-orang (yang yang sampai hari ini) tetap ada di Jakarta. Orang-orang yang mencium asap bangunan terbakar, orang-orang yang mendengar maki-makian (dari tentara, mahasiswa atau orang biasa), orang-orang yang mengakrabi kata krisis untuk menaikkan semua harga barang.
Anggie, memotretnya dari sudut yang sederhana saja. Sudut yang membuat kita seperti diingatkan kan akan janji-janji lama, orang-orang yang yang telah duduk di kekuasaan. Sudut yang tetap memelihara semangat di dalam hati, semangat untuk tetap melawan terhadap tiran.
Anggie yang pernah menjadi wartawati mencatatnya di dalam hati, lalu menulisnya dengan pandangan menatap hari, tak ada yang berubah. Untuk pengarang dengan setting Jakarta 98, novel ini layak dilirik, apalagi untuk penulis perempuan yang nyaris jarang lahir di Indonesia. Jadi tetaplah melawan. (IMS)
Dimuat di Koran Bibir Mer, 9 Februari 2003

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Di Toilet

Penerapan Psikologi Sosial Dalam Politik

15 Ciri-ciri Anak Cerdas Istimewa dan Berbakat