Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2025

Cara Menghilangan Kecanduan Pornografi pada Remaja

Menghilangkan kecanduan pornografi pada remaja memerlukan pendekatan yang holistik dan suportif. Berikut beberapa langkah yang dapat membantu: 1. Komunikasi Terbuka. Mulailah dengan percakapan terbuka dan jujur tentang masalah ini. Dengarkan remaja tanpa menghakimi dan berikan pemahaman bahwa Anda ada untuk mendukung mereka. 2. Pahami Akar Masalah. Cari tahu apa yang mungkin menyebabkan kecanduan ini, seperti stres, kebosanan, atau kurangnya kontrol diri. Memahami akar masalah dapat membantu dalam menemukan solusi yang tepat. 3. Batasi Akses. Batasi akses ke konten pornografi dengan menggunakan perangkat lunak pemblokir situs atau aplikasi yang dapat memfilter konten tidak pantas. 4. Dorong Aktivitas Positif. Ajak remaja untuk terlibat dalam aktivitas positif seperti olahraga, hobi, atau kegiatan sosial yang dapat membantu mereka mengarahkan energi dan perhatian ke hal yang lebih konstruktif. 5. Pendidikan tentang Kesehatan Seksual. Berikan pendidikan yang seimbang tentang kesehatan se...

Cara Menangani Anak Autis

Menangani anak dengan autisme memerlukan pendekatan yang khusus dan penuh kasih sayang. Berikut beberapa tips yang dapat membantu: 1. Pahami Kebutuhan dan Karakteristik Anak.  Setiap anak dengan autisme memiliki kebutuhan dan karakteristik yang unik. Pahami apa yang membuat mereka nyaman dan apa yang memicu stres mereka. 2. Buat Rutinitas. Anak dengan autisme sering kali merasa lebih nyaman dengan rutinitas yang jelas dan terstruktur. Buat jadwal harian yang konsisten untuk membantu mereka merasa lebih stabil. 3. Gunakan Komunikasi yang Jelas dan Konkret. Gunakan bahasa yang sederhana dan konkret. Hindari menggunakan bahasa yang ambigu atau abstrak yang bisa membingungkan mereka. 4. Dukung Komunikasi Non-Verbal. Beberapa anak dengan autisme lebih nyaman berkomunikasi secara non-verbal. Gunakan gambar, simbol, atau alat komunikasi alternatif jika diperlukan. 5. Ciptakan Lingkungan yang Mendukung. Pastikan lingkungan sekitar bebas dari distraksi yang tidak perlu dan buat ruang yang t...

CHAIRIL BAWA GULUNGAN TALI | Puisi Fiqar W. Eda

Chairil bawa gulungan tali mengukur luas laut. Ia rentangkan dari ujung barat ke ujung timur. Ia ragu tentang derai cemara* dan senja pelabuhan kecil* Laut telah dipagar bambu, ditumbuhi mall dan beton Chairil, Mereka benar-benar binatang jalang* Dari kumpulannya orang terpandang, Muda dan sarjana Berteriak, “Aku ingin korupsi 1000 tahun lagi.” Chairil, Tak perlu sedu sedanmu* Mereka yang terbaring di antara Karawang dan Bekasi* Dioplos jadi muntahan kodok Untuk BBM dan minyak goreng Nasib memang muntahan masing-masing Negeri semati tugu* _2025_ *Fikar W. Eda*, penyair asal Gayo. Peserta Forum Puisi Indonesia ’87 di TIM Jakarta dan berbagai event Sastra lainnya. Pernah menjabat Ketua Komite Sastra DKJ (2013-2015) dan Ketua Komite Sastra Dewan Kesenian Aceh (DKA) 1990-1995. Buku puisinya : Rencong (2003, 2005, 2008), dan Sepiring Mie Aceh Secangkir Kopi Gayo Bertalam Giok Nagan (2015) dan sejumlah antologi bersama.

Mie Godok Pak Ateng | Yonathan Raharjo

Mi godok Pak Ateng. Tulisannya godog. Kupilih godok tanpa melihat KBBI. Kubaca puisi Hampa dimulai dengan kata Sri. Ada listrik lemah arus mengalir di dadaku. Kuteruskan baca.  Wah pasti ini bukan puisi anak SMP ini. Kucek google melacak pencurian artikel. Nah betul. Ini puisi Chairil Anwar. Besoknya buku sudah harus naik cetak. Baik kuganti saja isi puisi itu. Tidak ingin kukabari gurunya. Nanti mengganggu kesan kebahagiaan penerbitan buku literasi ini. Biar kusalahkan diri sendiri. Sejak aku menekuni novel, jarang kubaca puisi. Cengeng. Seperti kata Pramoedya Ananta Toer. Maka terhadap puisi Chairil Anwar yang sedang diperingati harinya sebagai hari puisi saat tulisanku kubuat ini, meski ada aliran listrik dadaku terkait dengannya, aku harus memeriksa terlebih dulu di google untuk menangkap pencurian terhadapnya. Aku mengkritik diri sendiri. Sebagai pelopor Seni Kritik Sastra harusnya kurubuhkan tembok pembacaan seperti zaman dulu saat aku masih dinilai Damhuri Muhammad berlatar ...