CHAIRIL BAWA GULUNGAN TALI | Puisi Fiqar W. Eda

Chairil bawa gulungan tali
mengukur luas laut.
Ia rentangkan
dari ujung barat ke ujung timur.
Ia ragu tentang derai cemara*
dan senja pelabuhan kecil*
Laut telah dipagar bambu,
ditumbuhi mall dan beton

Chairil,
Mereka benar-benar binatang jalang*
Dari kumpulannya orang terpandang,
Muda dan sarjana
Berteriak,
“Aku ingin korupsi 1000 tahun lagi.”

Chairil,
Tak perlu sedu sedanmu*
Mereka yang terbaring di antara Karawang dan Bekasi*
Dioplos jadi muntahan kodok
Untuk BBM dan minyak goreng
Nasib memang muntahan
masing-masing

Negeri semati tugu*

_2025_

*Fikar W. Eda*, penyair asal Gayo. Peserta Forum Puisi Indonesia ’87 di TIM Jakarta dan berbagai event Sastra lainnya. Pernah menjabat Ketua Komite Sastra DKJ (2013-2015) dan Ketua Komite Sastra Dewan Kesenian Aceh (DKA) 1990-1995. Buku puisinya : Rencong (2003, 2005, 2008), dan Sepiring Mie Aceh Secangkir Kopi Gayo Bertalam Giok Nagan (2015) dan sejumlah antologi bersama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Di Toilet

Penerapan Psikologi Sosial Dalam Politik

15 Ciri-ciri Anak Cerdas Istimewa dan Berbakat