Wanita Yang Ternoda 18+ | Cerpen
Oleh : Ju Ya Sudah dua tahun kutinggalkan kampung ini, namun, tidak ada yang berubah. Air sungai kecil disamping rumah warga tempat buang hajat dan mandi masih mengeluarkan suara gemercik. Daun tebu dibibir sungai masih berkeserak ditiup angin. Bau bakaran daun kering khas pedesaan masih tercium meski samar. Pesona alam yang hijau Bukit Rimbang Baling masih menjadi pemandangan menggoda untuk di kunjungi wisatawan dengan gelar paru–paru dunia. Mushalla yang dulu gagah masih berdiri meski catnya telah memudar dan lusuh. Gubuk tua milik orang kaya di kampungku pun masih tetap ada. Namun, hatiku masih terluka. Amarah masih meraja, kesumat melumat hingga waktu yang tak tahu kapan menjeda. Kejadian yang paling kubenci, masih terekam dengan sempurna dalam kepala dan kembali hadir seperti layar tancap menayangkan satu persatu kejadian. "Dewi, bisa tolong ambilkan air ke sungai. Ada anggota dewan berkunjung ke desa kita, kebetulan rumah kita jadi tujuan dewan itu. Dalam rangka sosialisa...